Pangkalan Bun, 27 Juli 2023 –  Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar bersama delegasi United States Agency for International Development (USAID) melakukan kunjungan kerja ke Taman Nasional Tanjung Puting pada Sabtu (22/7). Kunjungan dilakukan usai penandatanganan Perjanjian Bilateral Kerangka Kerja Indonesia’s Folu Net Sink 2030. Melalui kunjungan ini, Menteri Siti mengajak delegasi USAID untuk melihat bukti nyata keberhasilan upaya konservasi kawasan dan keanekaragaman hayati, termasuk melindungi spesies ikonik Indonesia seperti orangutan.

Kunjungan kali ini dilakukan di wilayah kerja Resort Pesalat SPTN Wilayah III Tanjung Harapan. Menteri Siti didampingi oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Satyawan Pudyatmoko, Direktur Pengelolaan Kawasan Konservasi Ditjen KSDAE Jefry Susyafrianto beserta para Kepala UPT KLHK di Kalimantan Tengah. Sementara itu, delegasi USAID yang hadir adalah Asisten Administrator Biro untuk Asia Michael Schiffer, Direktur USAID Indonesia Jeffery P. Cohen, dan dua orang dari Kedutaan Besar AS.

Rombongan memulai perjalanan menuju kawasan TNTP dengan mengendarai speed boat. Agenda pertama, Menteri Siti bersama delegasi USAID melakukan pelepasliaran empat individu orangutan. Dua individu orangutan dilepasliarkan di Beguruh bernama Sydney (Jantan, 19 tahun, 61 kg) dan Bella (betina, 26 tahun, 35 kg), sedangakan dua individu orangutan lainnya dilepasliarkan di Pondok Tanggui bernama Anna (betina, 18 tahun, 45 kg) dan Jay (Jantan, 19 tahun, 62 kg).

Setelah pelepasliaran 4 individu orangutan, rombongan menuju Tanjung Harapan untuk melakukan penanaman bibit pohon nyatoh dan kerantungan yang merupakan jenis pohon pakan orangutan. Agenda pun dilanjutkan dengan melakukan peninjauan demplot anggrek dan tumbuhan obat. Pada kesempatan ini, Menteri Siti juga memberi nama enam individu orangutan yang lahir di Kawasan TNTP. Empat individu berasal dari indukan Sala, Cheping, Fatimah, dan Miki. Sementara dua individu lainnya berasal dari orangutan liar. Selanjutnya, rombongan pun melakukan trekking ke feeding ground Tanjung Harapan. Di sana, rombongan disuguhkan oleh aktivitas orangutan menyantap pakan tambahan yang telah disiapkan oleh petugas. Kegiatan hari itu pun ditutup dengan menyusuri Sungai Sekonyer menggunakan klotok wisata sembari mengamati aktivitas satwa liar di sepanjang tepi sungai.

Keesokan harinya (23/7), Menteri Siti dan delegasi USAID melakukan penanaman pohon endemik Kalimantan yaitu Ulin (Eusideroxylon zwageri) sebagai pohon kenangan di Kantor Balai Taman Nasional Tanjung Puting. Menutup serangkaian kegiatan kunjungan, Menteri Siti dan rombongan menulusuri jejak berdirinya Kabupaten Kotawaringin Barat dengan berkunjung ke Istana Kuning yang merupakan peninggalan sejarah dan budaya Kerajaan Kutaringin di Kalimantan Tengah. Di dalam Istana, telah tersedia berbagai produk UMKM seperti amplang, kerajinan tangan, batik Kalimantan, dan baju kawal buatan masyarakat sekitar yang dipamerkan untuk memperkenalkan produk setempat kepada masyarakat luas.