Sang Ibu “Maharani” dan Sang Anak “Murni” Orangutan (Pongo pygmaeus) Kembali ke Habitat Asli
Pangkalan Bun, (12/03/2020) – Taman Nasional Tanjung Puting kembali menerima hasil rescue satwa langka yang dilindungi oleh dunia yaitu Orangutan (Pongo pygmaeus). Orangutan betina “Maharani” diperkirakan berumur 25 tahun dengan berat 35,5 kg bersama 1 (satu) ekor anaknya “Murni” berumur 2,5 tahun dengan berat 4,75 kg dilaporkan oleh warga Desa Natai Raya, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat ketika terlihat berada diatas pohon dipinggir kebun sawit.
Mendapat laporan tersebut, tim Wildlife Rescue Unit (WRU) BKSDA Kalteng SKW II Pangkalan Bun bersama dengan OFI bergegas melakukan rescue di lokasi keberadaan Maharani dan Murni. Hasil pemeriksaan radiologi oleh tim OCCQ (Orangutan Care Centre & Quarantine) ditubuh Sang Ibu “Maharani” terdapat peluru senapan angin sebanyak 3 (tiga) buah didada kiri; 2 (dua) buah dileher; 1 (satu) buah dibagian lutut kanan; dan 1 (satu) buah dibagian paha kanan.
Peluru yang berhasil diambil yaitu 1 (satu) buah peluru di bagian lutut kanan dan 1 (satu) buah peluru di dada kiri. Untuk peluru yang tersisa tidak bisa dilakukan pengambilan karena posisi yang dalam dan tidak mempengaruhi kesehatan Sang Ibu. Kedua orangutan liar ini dinyatakan dalam kondisi sehat.
Tanggal 02 Maret 2020, disambut cuaca yang cerah Sang Ibu dan Sang Anak di release dalam kawasan Taman Nasional Tanjung Puting Resort Camp Leakey – SPTN Wil. III Tanjung Harapan tepatnya di Muara Ali dengan keadaan sehat.
Tak bosan – bosannya kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah peduli dan menyadari arti penting menyelamatkan satwa langka dan dilindungi oleh Undang – Undang. Semoga semakin banyak hati masyarakat yang tersentuh untuk menyelamatkan satwa liar dilingkungan sekitar dengan menginformasikan kepada pihak terkait pengelola kawasan konservasi.
“Sayangi mereka. Jangan biarkan mereka punah secara perlahan.”
(Sumber : Arry Saputera, A.Md)