Pangkalan Bun, 12 Maret 2021 – Permasalahan penambangan emas tanpa izin (PETI) di kawasan TN. Tanjung Puting, khususnya di SPTN Wilayah I Pembuang Hulu masih menjadi menu sasaran utama pada saat melakukan patroli rutin. Berdasarkan perjalanannya, aktivitas PETI sudah masuk di kawasan TNTP mulai pada tahun 1999. Berbagai tindakan sudah dicoba untuk meminimalisir aktivitas PETI di dalam kawasan. Namun, faktor nilai jual emas di pasaran yang tinggi membuat para pelaku semakin tertantang untuk kembali menggeruk emas di dalam kawasan TNTP.

Awal bulan Maret tepatnya tanggal 02 s/d 11 Maret 2021, tim patroli fungsional Balai TNTP bersama tim operasi BPPHLHK Seksi Wilayah I Palangkaraya melakukan penyisiran di titik rawan yang dianggap banyak terdapat gangguan dan ancaman. Lokasi target yang akan ditelusuri yaitu lokasi Tengkawang, Kancil dan Bulin yang berada di sekitar Resort Pembuang Hulu.

Tak sia – sia, tim patroli menemukan pelaku yang sedang beraktivitas memainkan mesin penggeruk emasnya. Adapun barang bukti yang ditemukan oleh tim patroli sebanyak 5 (lima) set lanting. Tim patroli bersama tim operasi BPPHLHK Seksi Wilayah I Palangkaraya langsung mengamankan barang bukti tersebut dengan membongkar dan membawanya ke Palangkaraya. Sedangkan pelaku dan saksi diamankan untuk dimintai keterangan dan kemudian dilanjutkan dengan gelar perkara. Kini pelaku tersebut berstatus sebagai tersangka dan ditahan di Polda Kalimantan Tengah.

Upaya penegakkan hukum ini merupakan rangkaian dari kegiatan pengamanan kawasan TNTP yang sebelumnya telah dilakukan dalam bentuk pengamanan preemtif dan preventif. Diharapkan tindakan penegakkan hukum ini dapat menjadi efek jera untuk pribadi pelaku dan bagi oknum masyarakat lainnya yang masih berniat menikmati hasil emas di kawasan TN. Tanjung Puting.